Kamis, 12 April 2012

CARA MENGATASI ATAP BOCOR

Mencegah lebih baik dari pada mengobati,  sebuah kalimat yang barang kali selalu ingin kita lakukan dalam banyak hal. Termasuk dalam prinsip tulisan ini. 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas atap. Ya atap, siap yang tidak tahu atap, salah satu komponen utama dari rumah kita sebagai perlindungan pertama dari cuaca terutama panas dan hujan.
Pembaca yang budiman pertama-tama kita perhatikan dulu gambar 52.1
Gambar 52.1 Atap Tepi Tanpa Bubungan
Keterangan gambar 52.1:
Lihat gambar dengan tanda merah, sesuai dengan judul Atap Tepi Tanpa Bubung. Kenapa kita berinama tanpa bubungan, yang karena pada tepi atap ini tidak ada bubungan  yang semestinya bisa juga dipasang bubung.

Pernah suatu ketika penulis tinggal diperumahan, sebuAh kompleks perumahan yang terdiri  100 buah rumah dengan sistem coupel. Rumahnya setipe  dan model atapnya mirip dengan seperti gambar 52.1 dan bagian tepi atapnya juga sama seperti gambar yang ditunjukan dengan garis merah (tanpa bubungan). Pembaca sekalian, tipe pembuatan atap seperti ini bukan masalah pada awalnya akan tetapi beberapa waktu setelah rumah dihuni, tepi atap tanpa bubung seperti ini menjadi sumber masalah dimana masalah utamamanya adalah karena pasangan bata yang digunakan sebagai bubungan atau penganti bubungan (lihat gambar 52.1 garis merah) terjadi retak-retak dalam jumlah yang banyak dan juga besar. Hal ini tidaklah mengherankan karena memang pasangan bata yang digunakan sebagai bubungan ini terletak pada bagian yang sangat ekstrim dimana kalau pagi dan malam dingin sedangkan kalau siang panas karena ekstrinya panas ini menjadikan salah satu sebab utama terjadi retak.
Nah  akibat dari retaknya atap tepi tanpa bubungan ini adalah kebocoran dibawahnya, terkadang memang terdapat bocoran langsung berupa tetesan  akan tetapi seringnya berupa rembesan air dalan jumlah yang lumayan banyak pada dinding, yang ditandai dengan menjamurnya dinding. Kenapa biasanya akibat bocoran ini berupa rembesan dinding jawabanya karena memang metode pembuatan tepi atap seperti ini dengan memasukan sebagian genteng ke pasangan bata  lihat gambar 52.2
Gambar 52.2 Pemasangan Genteng Di tepi atap

Genteng ditepi atap (lihat gambar 52.2 tanda kuning) dimasukan kedalam pasangan bata kemudian dilakukan pemalasteran setelah itu ditutup pasangan bata lagi. Nah biasanya retaknya justru pada bagian dimana genteng dan bata ini disatuakan (lihat gambar 52.2 garis kuning) nah karena pada garis kuning tadi menjadi bagian retakan maka disitulah air meresap, dan dari resapan ini biasanyan membasahi dinding. Inilah sebab kenapa seringnya dengan sistem tepi atap seperti itu terjadi bocoran pada dinding berupa rembesan. Rembesan tadi ditandai dengan menjamurnya dinding dibagian bawah yang kena bocoran.

Wah kalau sudah bocor seperti ini jadi susah dong, apa rumah anda mengalami seperti ini, atau anda akan membuat rumah dan tidak ingin kejadian seperti ini terjadi dirumah anda ......................Bagaimana solusinya?
Kita paparkan satu solusi yang kami angap handal (bukan berarti tidak ada solusi yang lainnya) akan tetapi menurut penulis inilah yang terbaik.
Dan solusinya adalah "Pada bagian tepi atap anda gunakan wuwung atau bubungan, orang jawa terkadang menyebut juga kerpus, biasa juga disebut dengan nok."

Gambar 52.3. Bubungan Genteng

Catatan gambar 52.3:Walaupun Bubugan tidak terletak ditepi akan tetapi benda ini yang kami maksud (wuwung, nok atau kerpus) karen juga bisa dipasang ditepi.

Nah pembaca lihat pada gambar 52.3 yang kita garis tebal dengan warna kuning inilah cara yang penulis sarankan, dengan cara pemasangan tepi atap menggunakan bubungan ini maka sebenarmya tepi atau pertemuan atap sudah dilindungi oleh bubungan tersebut (lihat bentuk wuwung gambar 52.3 sebelah kanan). Nah pelindungan dari tetesan air yang melimpah melalui bubungan ini dilindungi oleh campuran semen yang juga digunakan untuk menempelkan bubungan.

Semoga bermanfaat yaa...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger