Fondasi
Telah kita uraikan dalam catatan Rumah dan Griya definisi fondasi secara bahasa dan secara istilah dalam posting sebelumnya (MERENCANAKAN RUMAH DAN GEDUNG TAHAN GEMPA).Setelah membaca uraian tersebut dapat diketahui bahwa fondasi harus diletakan pada tanah yang mampu mendukung akibat beban yang bekerja padanya secara mudah dikatakan bahwa fondasi harus diletakan pada tanah yang keras. Jika diatas tanah ditancapkan tongkat besi (1) dengan ujug batang yang lancip, diatas tongkat kemudian dipukul. Tongkat besi (2) yang lain dengan ujung batang yang tumpul (tidak lancip) dipukul dengan palu besi. Tongkat manakah yang akan tertancap ditanah lebih dalam atau lebih mudah menancap ditanah………………………..?ANDA BENAR. Jawabanya dengan kondisi yang semuanya sama, tentu saja dengan mudah anda akan menjawab bahwa tongkat yang akan tertancap lebih dalam adalah tongkat 1.
Baik pembaca yang kami hormati sedikit kita berbicara teknis ….
Saat kita sekolah dulu (lebih-lebih kuliah teknik tentu saja akan didapatkan pelajaran ini, bahkan bisa jadi ahli, tapi karna yang nulis bukan ahli kita gunakan bahasa anak sekolah bukan anak kuliah). Da persamaan fisika :
Q=P/A
Q=Reaksi tanah akibat beban yang bekerja (kg/m2 atau ton/m2)
P=Beban (kg/ton)
A=luas penampang (m2)
Dari persamaan ini kita pahami semakin besar luas penampang semakin kecil reaksi tanah, dan semakin besar beban yang bekerja maka reaksi tanah semakin besar. Dari contoh di atas dapat dijawab kenapa tongkat yang lancip itu akan mudah tertancap atau akan lebih dalam tertancap dibandingkan dengan tongkat yang tumpul. Jawabanya karna luas penampang dari tongkat yang kontak dengan tanah adalah kecil, maka reaksi tanah adalah kecil.
Dalam merencanakan fondasi tidak lepas dari tiga fakor tadi. Beban, beban yang diperhitungkan adalah beban bangunan di atasnya artinya rumah yang dibuat dari kayu tentu saja hanya membutuhkan fondasi yang kecil dibandingkan dengan rumah tingkat yang terbuat dari beton bertulang karna rumah beton tentu saja lebih berat dibandingan dengan rumah kayu. Kemudian yang diperhitungkan adalah luas penampang fondasi, semakin luas penampang fondasi maka fondasi itu punya kemampuan untuk menahan bangunan yang berat lebih besar dibandingkan dengan fondasi dengan penampang yang kecil.
Pembagian tipe fondasi yang bias digunakan untuk bangunan gedung :
1.Fondasi bangunan sederhana
2.Fondasi bangunan bertingkat atau berat
Kita lupakan saja fondasi untuk bangunan gedung bertingkat atau bangunan yang berat. Kita bicarakan saja fondasi untuk rumah kita.
Fondasi bangunan sederhana biasanya digunakan fondasi pasangan batu kali dan fondasi telapak (sering disebut cakar ayam oleh kebanyakan orang tapi ini penamaan yang keliru. Sering juga disebut footplate yang ini agak keteknik-teknikan bahasanya).
Fondasi pasangan batu kali
Pendapat ahli(pak Kabul Basah Suryolelono dalam buku Teknik Fondasi I) tentang fondasi :
Lebar dasar fondasi 80 cm untuk daerah jogjakarta
Kedalaman fondasi berkisar antara 80~100cm
Kedalaman fondasi berkisar antara 80~100cm