Laman

Senin, 18 Juli 2011

Bagaimana Cara Membuat Beton II (Material Beton)

MATERIAL BETON
“Semakin baik agregat yang akan kita gunakan untuk campuran beton, maka akan dihasilkan beton yang semakin baik juga”
Sedangkan BETON adalah material yang berasal dari campuran semen, agregat kasar, agregat halus, air dan zat tambahan sebagai campuran jika diperlukan syarat khusus.  Maka mutu material yang akan digunakan untuk membuat beton, kalaulah tidak dikatakan yang paling penting pastilah mejadi hal yang penting. Material beton disini mencakup agregat (pasir dan koral), semen dan air.
Semakin baik atau keras agregat yang akan kita gunakan untuk campuran beton, maka akan dihasilkan beton yang semakin baik juga. Ilustrasi bagaimana komposisi dalam sebuah persenyawaan beton dapat anda lihat dalam gambar 16.1 

Gambar 16.1 Material Penyusunan Beton
Pada ilustrasi gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, beton terdiri dari ikatan antara agregat kasar(koral atau split), agregat halus (pasir) dengan material yang lainya. Dimana ikatan itu terdiri dari koral dengan koral, koral dengan pasir dan pasir dengan pasir. Material-material tadi dilekatkan oleh pasta semen (semen dicampur dengan air) dan rongga-rongga antar material tadi diisi oleh pasta semen.
 
1.Agregat Kasar dan Agregat Halus (Koral dan Pasir)
Syarat-syarat koral dan pasir (agregat) adalah :
a.Kuat dan Keras
Semakin kuat dan keras sebuah agregat akan menghasilkan beton yang kuat dan keras. Lewat serangkaian uji lab bisa dilakukan untuk menguji kekerasan agregat. Akan tetapi secara mudah pasir dan koral yang bagus berasal dari batu-batu utuh yang bagus (karna salah satu asal dari pasir dan koral berasal dari batuan tadi). Maka batu-batu keras atau batu gunung merupakan sumber agregat beton yang baik. Lha cara yang sederhana adalah cari lah tempat asal dari koral dan pasir  tadi. Didaerah jogja, semarang,  solo dan sekitarnya dapat anda datangkan matrial yang berasal dari gunung merapi. Batuan gunung biasanya mempunyai kekerasan yang bagus (tidak semua sih) dari gunung atau pegunungan ini juga merupakan hulu sebuah sungai, artinya gunung atau sungai dihulu merupakan salah satu sumber agregat yang bagus.  
b.Tidak mengandung bahan-bahan kimia yang menganggu ikatan dengan semen. 
Nah untuk yang ini kita tidak tahu zat-zat kimia apa yang menggangu lekatan dengn semen coba deh tanya pak dhe google
c.Bersih dari kotoran dan tanah
Kotoran-kotoran yang menempel pada agregat dapat menganggu lekatan dengan pasta semen(semen dicampur dengan air). Tanah dan tanah liat dapat menggangu ikatan dengan semen, maka jika pasir dan koral yang ingin anda buat beton masih terdapat banyak tanah atau tanah liat maka bersihkan dulu sebelum anda menggunkanya.
Untuk menggetahui kandungan tanah atau tanah liat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Carilah botol bekas minuman mineral yang transparan (dapat anda gunakan botol aqua atau yang sejenisnya), masukan pasir atau koral punya anda kedalam botol tersebut kira-kira 1/2 dari tinggi botol  kemudian masukan air yang jenih kedalamnya, setelah itu kocok-kocok. Jika air berwarna keruh dengan konsentrasi tanah yang banyak, maka agregat anda cukup banyak mengandung tanah atau tanah liat. Jika air dalam botol tadi masih jernih atau keruh dengan konsentrasi tanah sedikit maka agregat (koral dan pasir) anda dapat anda gunakan. Atau juga bisa setelah anda kocok-kocok airnya diamkan beberapa saat sampai airnya menjadi jernih kembali, setelah jernis anda dapat melihat endapan tanah atau tanah liat diatas permukaan pasir, semakin banyak endapan yang ada maka agregat anda masih mengandung tanah yang cukup banyak dan sebaiknya jangan langsung anda gunakan cucilah agregat anda dengan cara disemprot menggunakan air bersih.
d. Agregat harus mempunyai variasi ukuran (dikatakan juga besarnya berbeda-beda)
Jika sebuah kamar dengan nama kamar1 berukuran 3x3x3 akan diisi dengan bola plastik dengan diameter 20cm. Kamar kedua dengan ukuran yang sama dengan nama kamar2 akan diisi  deangan bola plastik dengan berbagai variasi ukuran dari diameter 2 cm sampai dengan 20cm. Manakah dari kamar tadi yang isinya lebih padat. Jawabanya adalah kamar2. Ilustrasinya bola-bola dengan diameter 20cm yang tersusun akan menghasilkan rongga, maka  rongganya akan diisi dengan diameter  yang lebih kecil, seterusnya hingga ringga-rongga yang ada saling diisi dengan diameter yang lebih kecil sehingga kamar tadi menjadi padat.
Nah permisalan ini sama dengan permisalan agregat yang digunakan untuk beton anda. Untuk mengetahui ini dapat dilakukan dengan serangkain uji lab menggunkan ayakan dengan variasi ukuran ayakan.
e.  Butiran agregat yang bersudut
Masih dengan ilustrasi kamar pada poin 4, jika kamar 1 diisi dengan bola dan kamar 2 diisi dengan bongkahan balok berbentuk segitiga atau balok. Maka dari dua kamar tadi manakah yang lebih padat. Jawabanya adalah kamar 2. Bentuk segitiga memungkinkan tersusun material tanpa rongga sedangkan bentuk bola menyisakan rongan yang banyak.  Lha untuk mudahnya bagaimana mencari agregat dengan bentuk yang bersudut. Pertama matrial dari gunung dan yang keduan dari sunggai yang berada dihulu, kenapa bukan dihilir, pasir yang berada dihilir sungai biasanya berasal dari sungai dihulu yang karena aliaran sungai terbawa sampai kehili, akibat proses dengan aliran sungai ini agregat yang tadinya berbentuk sudut dan tajam akhirnya berubah dan terkikis sedikit-demi sedikit menjadi bentuk yang agak bulat, semaik ke hilir agregat biasanya bentuknya semakin bulat. Dalam pembuatan beton tidak disarankan mengunakan pasir laut, selain pasir laut masih mengandung garam yang akan menyebabkan korosi pada tulangan juga bentuk pasir laut bulat-bulat.
2. Semen
Secara umum semen diindonesia telah memmenuhi standar SNI. Berarti merek  semen apapun yang anda gunakan untuk beton sudah memenuhi syarat untuk digunakan, selama syarat mutu dari pabrik pembuatnya masih terpenuhi. Yang menjadi masalah adalah kualitas semen yang telah keluar dari pabrik dimana dapat terjadi perubahan kwalitas. Hal yang sangat mempengaruhi semen setelah dikeluarkan dari pabrik adalah :
a.Umur semen setelah dikeluarkan dari pabrik.
rumahdangriya belum mengetahui apakah semen punya masa berlakunya, sebagai mana produk makan yang biasanya dituliskan “sebaiknya digunakan sebelum tanggal…..”. Sebenarnya bukan masalah jika semen yang sudah disimpan lama  dapat atau tidak dapat digunakan. Akan tetapi dengan kondisi dinegara kita apakah mungkin menyimpan semen dengan waktu yang lama tanpa merusak semen itu sendiri,  karena semen yang disimpan lama biasanya bereaksi dengan air (baik air yang terkandung dalam udara maupun air tanah yang menguap ke udara) yang akan menyebabkan semen menjadi keras.
Maka dalam memilih semen pilihlah semen yang paling baru ditoko dan didalam pengunaanya semen, yang kita beli lebih dahulu harus kita gunakan lebih dahulu.
b.Penyimpanan Semen
Yang kedua yang sangat penting dalam pengunaan semen adalah penyimpanan semen dimana hal yang  wajib dihindari adalah semen harus tidak boleh kontak dengan air. Maka pengatapan gudang semen, dan penutupan semen dengan bahan yang dapat melindungi dari air (plastic atau terpal) adalah hal yang pertama kita lakukan. Selanjutnya air juga dapat berasal dari air tanah yang meresap kepermukaan dan dapat juga menguap diudara, maka hal yang kedua yang harus dilakukan adalah buatlah rak untuk menyimpan semen atau dapat digunakan landasan untuk semen dari kayu.

3. AIR
Air sebagai matrial campuran beton fungsi utamanya adalah agar semen dapat bereaksi sehingga membentuk  pasta semen yang seiring dengan waktu akan menjadi keras dan mempunyai sifat seperti batu.
Syarat air yang digunakan adalah : 
  • Air harus segar bersih. Tidak negandung zat-zat kimia yang menganggu reaksi semen dengan air 
  • Bukan merupakan air laut. Dimana air laut dapat menyebabkan korosi pada besi tulangan beton

Mudahnya air yang dapat anda minum (setelah dimasak), merupakan air yang memenuhi syarat untuk digunakan membuat beton.


Catatan rumahdangriya :
Seluruh gambar dalam blog ini yang bukan merupakan karya rumahdangriya sepenuhnya hak cipta berada ditangan pembuatnya. Rumahdangriya hanya menukilnya, walaupun mungkin sedikit ada perubahan dari gambar aslinya akan tetapi tidaklah mengeluarkan dari maksudnya.
Tulisan ini hanyalah sebagai sedikit pengetahuan tambahan atau setidaknya itulah harapan penulis. Melihat realita tukang pembuat rumah dilingkungan kita dalam proses pembuatan beton, maka semoga tulisan ini membawa perubahan ke arah yang lebih baik dengan dihasilkan beton yang lebih baik.
Tulisan ini tidaklah menafikan kemampuan para ahli, insinyur-insinyur dibidangnya yang telah dibekali pengetahuan dan perangkat laboratorium  yang memadahi.  Karena pembahasan  dalam blog ini hanyalah  sesuatu tentang rumah kita.