Laman

Kamis, 13 Oktober 2011

Detail Pelaksanaan Sambungan Kolom Dengan Dinding Bata

Arti  penting detail penulangan telah diungkapkan oleh ahli kontruksi dan telah kita paparkan pada beberapa posting sebelumnya. Sekarang masih berhubungan dengan detail pekerjaan pembanggunan rumah, kali ini kita bahas sesuai dengan judul detail hubungan antara kolom praktis dengan pasangan dindng bata.



Prinsip yang paling penting adalah hubungan antara kolom praktis dan bata harus menyatu dengan demikian baiknya.
Hubungan atau lekatan yang tidak baik dapat mengkibatkan terpisahnya dua komponen bangunan tersebut  yaitu dapat terpisahnya pasangan dinding bata dengan kolom praktis. Lekatan yang jelek antara keduanya akan nampak sekali dengan terjadinya pola retakan yang cukup besar pada bagian  tersebut dan bagian tersebut dapat berpisah dan mengakibatkan robohnya dinding ketika terjadi gempa. Beberapa foto tentang kesalahan pelaksanaan pada tahap ini dan kerusakan akibat gempa telah kami paparkan dalam posting sebelumnya, akan tetapi tidak ada salahnya kita tampilkan lagi pada bagian akhir pada posting kali ini.
Detail pelaksanaan sambungan antara kolom praktis dan dinding psangan bata adalah sebagai berikut :
1.       Pekerjaan pengecoran kolom bersamaan dengan dinding bata

Gambar 45.1 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.2 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.3 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.4 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata pad bagian setengah tinggi dinding selanjutnya


Catatan rumahdangriya :
Lihat pada gambar yang bergaris merah (gambar 45.1 dan 45.2) “tepi bata yang kasar pada pertemuan dengan kolom” tepi bata yang kasar merupakan hasil dari pemotongan bata. Fungsi pada bagian yang kasar ini diletakan pada bagian pertemuan kolom karena tentu saja dengan permukaan yang kasar akan dihasilkan lekatan yang lebih bagus dibandingkan dengan permukaan yang halus berarti prinsip utama pada bagian ini terpenuhi. Perawatan dinding batanya dengan disiram air pada bagian tersebut.



2.       Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang

Gambar 45.5 Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang dengan pengecoran bertahap setengah bagian kolom




Gambar 45.6 Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang dengan pengecoran langsung satu bagian kolom
Catatan rumahdangriya :
Nah sekarang lebih bagus yang mana poin 1 dimana pengecorang bersamaan dengan dinding bata atau poin 2 pengecoran kolom terlebih dahulu baru kemudian dinding bata. Pengalaman rumahdangriya pengecoran kolom dengan metode no2 sering menghasilkan sambungan yang kurang bagus (setidaknya jika dibandingkan dengan metode no 1) ditandai dengan munculnya retak rambut pada bagian pertemuan tersebut setelah pekerjaan diplaster aci kemudian dicat. Boleh jadi hal ini disebabkankarena 2metode no 2 tadi terdapat dua jenis material yang usianya berbeda dimana usia kolom lebih lama dibandingkan dengan usia dindingnya, karena perbedaan penyusutan akibat usia yang berbeda maka akan menimbulkan retak rambut pada pertemuan tersebut. Akan tetapi biasanya retak rambut tersebut hilang setelah anda mengecat ualang rumah anda. Tentu saja secara kekuatan tidaklah ada perbedaan yang signifikan, hal itu dibuktikan dengan dibolehkanya metode keduanya.
Pembaca sekalian semakin bagus pekerjaan sambungan antara dua kompoenen tadi maka akan dihasilkan sambungan degan kualitas yang baik dan denganya diharapkan kekuatannya juga baik juga karena kelemahan pada bagian ini terutama setelah kejadian gempa akan dihasilkan kerusakan bangunan rumah anda yang cukup fatal dan sangat dimungkinkan  menimbulkan bahaya bagi penghuni di dalamya.




Faktor terpenting pada pekerjaan tahan ini meliputi 2 hal :

  1. Detail kontruksi pada bagian pertemuan antara kolom dengan dinding (lihat pada posting sebelumnya)
  2. Detail pelaksanaan kontruksi pada pertemuan natara kolom dengan dinding (nah yang ini adalah posting yang and abaca sekarang)




Kerusakan-kerusakan rumah setelah gempa yang kemungkinan besar karena kesalahan pada tahap ini (paragraf dibawah ini merupakan pengulangan posting sebelumnya"Cara Membuat Dinding Pasangan Bata atau Dinding Pasangan Bata Merah")


Gambar 45.7 gempa padang panjang 2004


 Gambar 45.8 gempa sumbar 2009
Lihat garis lingkaran merah tentunya anda tidak inginkan rumah anda seperti itu kan, retakan antara dinding dan kolom ini sebab utamanya adalah buruknya koneksi antara kolom dan dinding bata. 




Gambar 45.9
Perhatiakan gambar 45.9 di atas pembaca, dinding rumah ini roboh akibat gempa bumi akan tetapi dapat anda saksikan bahwa kolom praktis (tiang beton) masih utuh berdiri menyangga bangunan. Walaupun rumah ini masih berdiri akan tetapi cukup seramkan jika ini terjadi pada rumah kita. Pada gambar di atas Nampak sekali bahwa dinding bata terpisah dari kolomnya, kenapa bisa terjadi demikian……?Sangat dimungkinkan bahwa pertemuan antara dinding dengan kolom (tiang beton) kurang baik, artinya bahwa antara dinding bata dengan kolom seakan-akan berdiri sendiri, maka ketika terjadi gempa keduan komponen bangunan ini (dinding dan kolom) terpisah dan sangat dimungkinkan bahwa karena luas dinding yang lebih dari ketentuan standar (9 meter persegi) maka ketika terjadi gempa dinding tersebut roboh.  


Gambar 45.10 GEMPA SINGKIL
Pada gambar 45.1 ini secara visual tidak lah beda kerusakanya dengan gambar 45.9. dan sangat-sangat dimungkinkan bahwa penyebabnya adalah sama juga, apa hayo…….Ya penyebabnya detail pertemuan antara dinding dan kolom tidak bagus dan juga kurangnya kolom praktis (tiang beton). 




Gambar 45.11 Kondisi rumah rusak akibat gempa di Kec. Muara Sipongi. (Koordinat 99oo 34'47” LU) 55'30” BT; 0
Garis merah pada gambar di atas (gambar 45.11) memperlihatkan kolom beton (tiang beton) yang masih utuh akan tetapi kolom ini terlepas dari dinding bata. Anda sudah pasti tahukan apa sebabnya….ya anda betul, karena koneksi antara dinding bata dan kolom beton tidak bagus. Nah sekarang garis yang biru pada gambar di atas (gambar 45.11), kolom pada bagian ini sampai bergeser dan hancur pada bagian pertemuan antara kolom beton dan balok beton (ring balk),  yang ini sebabnya karena detail pertemuan antara balok dan kolom yang tidak benar, di mana biasanya besi sambungan lewatan antar pertemuan tadi tidak cukup panjang. (lihat pada posting sebelumya tentang detail sambungan yang benar)




Gambar 45.12
Kalau yang ini cukup jelaskan kenapa dinding rumahnya roboh semua, coba anda amati lebih detail, diperbesar jika perlu atau di zoom jika anda menginginkan. Tahu kan penyebabnya…ya anda benar sekali, pada rumah di atas tidak kita dapati beton bertulang sama sekali. Tidak ada tiang beton, tidak ada sloof beton, tidak ada balok beton  keliling. Apa yang terjadi jika ketika penghuni di dalam rumah ada di dalam dan ketika itu terjadi gempa, kira-kira cukup waktu ngak yaaa untuk keluar rumah??????Banyak kejadian gempa yag terjadi hanya dalam tempo sekian detik dan tidak sampai satu menit. Penulis sendiri pernah merasakan kejadian gempa dimana karena goncangan gempa yang besar berlaripun terlepar kesana dan kemari dan belum sampai keluar rumah gempa sudah berakhir. Pembaca, karena arti pentingya rumah bahkan sebagai perlindungan pertama ketika terjadi gempa, maka sangat disarankan konstruksi rumah anda di bangun sesuai dengan kaidah yang ada. Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadikan manfaat

Catatan rumahdangriya :
1.   Apa yang telah tergores dari tulisan-tulisan di atas sama sekali tidak menafikan adanya sebab di atas sebab, dimana segala ilmu yang ada pada manusia hanya sekedar usaha dan kita mengharapkan hasil sebagaimana yang kita inginkan, akan tetapi ada dzat yang maha berkehendak dalam segala hal, ada dzat yang merupakan sebab di atas sebab dan bahkan merupakan seutama-utamanya sebab. Maka semuanya terjadi atas ijin NYa.
2.   Barang kali terdapat nukilan atau foto yang yang telah penulis ambil tanpa didahului ijin maka apa yang dinukil bukanlah hak penulisa sama sekali