Kamis, 13 Oktober 2011

Detail Pelaksanaan Sambungan Kolom Dengan Dinding Bata

Arti  penting detail penulangan telah diungkapkan oleh ahli kontruksi dan telah kita paparkan pada beberapa posting sebelumnya. Sekarang masih berhubungan dengan detail pekerjaan pembanggunan rumah, kali ini kita bahas sesuai dengan judul detail hubungan antara kolom praktis dengan pasangan dindng bata.



Prinsip yang paling penting adalah hubungan antara kolom praktis dan bata harus menyatu dengan demikian baiknya.
Hubungan atau lekatan yang tidak baik dapat mengkibatkan terpisahnya dua komponen bangunan tersebut  yaitu dapat terpisahnya pasangan dinding bata dengan kolom praktis. Lekatan yang jelek antara keduanya akan nampak sekali dengan terjadinya pola retakan yang cukup besar pada bagian  tersebut dan bagian tersebut dapat berpisah dan mengakibatkan robohnya dinding ketika terjadi gempa. Beberapa foto tentang kesalahan pelaksanaan pada tahap ini dan kerusakan akibat gempa telah kami paparkan dalam posting sebelumnya, akan tetapi tidak ada salahnya kita tampilkan lagi pada bagian akhir pada posting kali ini.
Detail pelaksanaan sambungan antara kolom praktis dan dinding psangan bata adalah sebagai berikut :
1.       Pekerjaan pengecoran kolom bersamaan dengan dinding bata

Gambar 45.1 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.2 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.3 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata


Gambar 45.4 Pekerjaan pengecoran bersamaan dengan dinding bata pad bagian setengah tinggi dinding selanjutnya


Catatan rumahdangriya :
Lihat pada gambar yang bergaris merah (gambar 45.1 dan 45.2) “tepi bata yang kasar pada pertemuan dengan kolom” tepi bata yang kasar merupakan hasil dari pemotongan bata. Fungsi pada bagian yang kasar ini diletakan pada bagian pertemuan kolom karena tentu saja dengan permukaan yang kasar akan dihasilkan lekatan yang lebih bagus dibandingkan dengan permukaan yang halus berarti prinsip utama pada bagian ini terpenuhi. Perawatan dinding batanya dengan disiram air pada bagian tersebut.



2.       Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang

Gambar 45.5 Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang dengan pengecoran bertahap setengah bagian kolom




Gambar 45.6 Pekerjaan pengecoran kolom bertahap sebelum dinding bata dipasang dengan pengecoran langsung satu bagian kolom
Catatan rumahdangriya :
Nah sekarang lebih bagus yang mana poin 1 dimana pengecorang bersamaan dengan dinding bata atau poin 2 pengecoran kolom terlebih dahulu baru kemudian dinding bata. Pengalaman rumahdangriya pengecoran kolom dengan metode no2 sering menghasilkan sambungan yang kurang bagus (setidaknya jika dibandingkan dengan metode no 1) ditandai dengan munculnya retak rambut pada bagian pertemuan tersebut setelah pekerjaan diplaster aci kemudian dicat. Boleh jadi hal ini disebabkankarena 2metode no 2 tadi terdapat dua jenis material yang usianya berbeda dimana usia kolom lebih lama dibandingkan dengan usia dindingnya, karena perbedaan penyusutan akibat usia yang berbeda maka akan menimbulkan retak rambut pada pertemuan tersebut. Akan tetapi biasanya retak rambut tersebut hilang setelah anda mengecat ualang rumah anda. Tentu saja secara kekuatan tidaklah ada perbedaan yang signifikan, hal itu dibuktikan dengan dibolehkanya metode keduanya.
Pembaca sekalian semakin bagus pekerjaan sambungan antara dua kompoenen tadi maka akan dihasilkan sambungan degan kualitas yang baik dan denganya diharapkan kekuatannya juga baik juga karena kelemahan pada bagian ini terutama setelah kejadian gempa akan dihasilkan kerusakan bangunan rumah anda yang cukup fatal dan sangat dimungkinkan  menimbulkan bahaya bagi penghuni di dalamya.




Faktor terpenting pada pekerjaan tahan ini meliputi 2 hal :

  1. Detail kontruksi pada bagian pertemuan antara kolom dengan dinding (lihat pada posting sebelumnya)
  2. Detail pelaksanaan kontruksi pada pertemuan natara kolom dengan dinding (nah yang ini adalah posting yang and abaca sekarang)




Kerusakan-kerusakan rumah setelah gempa yang kemungkinan besar karena kesalahan pada tahap ini (paragraf dibawah ini merupakan pengulangan posting sebelumnya"Cara Membuat Dinding Pasangan Bata atau Dinding Pasangan Bata Merah")


Gambar 45.7 gempa padang panjang 2004


 Gambar 45.8 gempa sumbar 2009
Lihat garis lingkaran merah tentunya anda tidak inginkan rumah anda seperti itu kan, retakan antara dinding dan kolom ini sebab utamanya adalah buruknya koneksi antara kolom dan dinding bata. 




Gambar 45.9
Perhatiakan gambar 45.9 di atas pembaca, dinding rumah ini roboh akibat gempa bumi akan tetapi dapat anda saksikan bahwa kolom praktis (tiang beton) masih utuh berdiri menyangga bangunan. Walaupun rumah ini masih berdiri akan tetapi cukup seramkan jika ini terjadi pada rumah kita. Pada gambar di atas Nampak sekali bahwa dinding bata terpisah dari kolomnya, kenapa bisa terjadi demikian……?Sangat dimungkinkan bahwa pertemuan antara dinding dengan kolom (tiang beton) kurang baik, artinya bahwa antara dinding bata dengan kolom seakan-akan berdiri sendiri, maka ketika terjadi gempa keduan komponen bangunan ini (dinding dan kolom) terpisah dan sangat dimungkinkan bahwa karena luas dinding yang lebih dari ketentuan standar (9 meter persegi) maka ketika terjadi gempa dinding tersebut roboh.  


Gambar 45.10 GEMPA SINGKIL
Pada gambar 45.1 ini secara visual tidak lah beda kerusakanya dengan gambar 45.9. dan sangat-sangat dimungkinkan bahwa penyebabnya adalah sama juga, apa hayo…….Ya penyebabnya detail pertemuan antara dinding dan kolom tidak bagus dan juga kurangnya kolom praktis (tiang beton). 




Gambar 45.11 Kondisi rumah rusak akibat gempa di Kec. Muara Sipongi. (Koordinat 99oo 34'47” LU) 55'30” BT; 0
Garis merah pada gambar di atas (gambar 45.11) memperlihatkan kolom beton (tiang beton) yang masih utuh akan tetapi kolom ini terlepas dari dinding bata. Anda sudah pasti tahukan apa sebabnya….ya anda betul, karena koneksi antara dinding bata dan kolom beton tidak bagus. Nah sekarang garis yang biru pada gambar di atas (gambar 45.11), kolom pada bagian ini sampai bergeser dan hancur pada bagian pertemuan antara kolom beton dan balok beton (ring balk),  yang ini sebabnya karena detail pertemuan antara balok dan kolom yang tidak benar, di mana biasanya besi sambungan lewatan antar pertemuan tadi tidak cukup panjang. (lihat pada posting sebelumya tentang detail sambungan yang benar)




Gambar 45.12
Kalau yang ini cukup jelaskan kenapa dinding rumahnya roboh semua, coba anda amati lebih detail, diperbesar jika perlu atau di zoom jika anda menginginkan. Tahu kan penyebabnya…ya anda benar sekali, pada rumah di atas tidak kita dapati beton bertulang sama sekali. Tidak ada tiang beton, tidak ada sloof beton, tidak ada balok beton  keliling. Apa yang terjadi jika ketika penghuni di dalam rumah ada di dalam dan ketika itu terjadi gempa, kira-kira cukup waktu ngak yaaa untuk keluar rumah??????Banyak kejadian gempa yag terjadi hanya dalam tempo sekian detik dan tidak sampai satu menit. Penulis sendiri pernah merasakan kejadian gempa dimana karena goncangan gempa yang besar berlaripun terlepar kesana dan kemari dan belum sampai keluar rumah gempa sudah berakhir. Pembaca, karena arti pentingya rumah bahkan sebagai perlindungan pertama ketika terjadi gempa, maka sangat disarankan konstruksi rumah anda di bangun sesuai dengan kaidah yang ada. Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadikan manfaat

Catatan rumahdangriya :
1.   Apa yang telah tergores dari tulisan-tulisan di atas sama sekali tidak menafikan adanya sebab di atas sebab, dimana segala ilmu yang ada pada manusia hanya sekedar usaha dan kita mengharapkan hasil sebagaimana yang kita inginkan, akan tetapi ada dzat yang maha berkehendak dalam segala hal, ada dzat yang merupakan sebab di atas sebab dan bahkan merupakan seutama-utamanya sebab. Maka semuanya terjadi atas ijin NYa.
2.   Barang kali terdapat nukilan atau foto yang yang telah penulis ambil tanpa didahului ijin maka apa yang dinukil bukanlah hak penulisa sama sekali

Sabtu, 08 Oktober 2011

Menghitung Biaya Pasangan Dinding Bata atau Bata Merah

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA

1 M2 PASANGAN BATA 1:3 (1 PASIR : 3 SEMEN)
Gambar 44.1 Tabel analisa harga satuan pekerjaan pasangan dinding bata campuran 1:3


1 M2  PASANGAN BATA 1:5 (1 PASIR : 5 SEMEN)

Gambar 44.2 Tabel analisa harga satuan pekerjaan pasangan dinding bata campuran 1:5


Pembaca sekalian, setelah mengetahui cara memilih bata dan metode pelaksanaanya maka tiba saatnya kita mengetahui berapa uang yang harus dikeluarkan untuk membikin pasangan dinding bata atau pasangan dinding bata merah. Nah langkah pertamanya adalah anda lihat table di atas (Gambar 44.1 dan Gambar 44.2)
Keterangan gambar :
Sak : satuan kemasan semen setara 50kg semen (ada juga yang 40kg lho)
M3: Meter kubik merupakan satuan volume didapatkan dari volume panjang 1meter, lebar 1meter dan tingggi 1 meter.
OH:Kependekan dari “orang hari”dimana merupakan satuan lamanya seorang bekerjaa dalam 1 hari.
Asumsi bahwa seorang bekerjaa efektif dalam 1 hari adalah 6 jam
Harga satuan : merupakan harga tiap satuan bahan (misalnya harga satuan semen berari harga satuan tiap zak semen). Dalam table tersebut hanya informasi dapat berbeda-beda sesuai dengan waktu dan tempat.
Pasangan bata 1:5 : artinya bahwa pekerjaan pemasangan dinding bata yang dilekatkan dengan mortar, spesi atau bisa juga disebut adukan dengan perbandingan campuran 1 bagian semen dicampur dengan3 bagian pasir.
Sekarang tiba saatnya mengetahui maksud table tersebut dan informasi yang ada dalam table tersebut :
Semen, dalam membuat 1 meter persegi dinding bata maka diperlukan semen sebanyak 0.286 zak (0.286 x 50=14.3 kg semen) jika perbandingan campuran yang anda kehendaki adalah 1:3, akan tetapi jika anda akan membuat dengan perbandingan campuran 1:5 maka banyaknya semen adalah 0.23 zak semen (0.23 x 50 =11.5 kg semen).
Bata merah : biasa juga disebut batu bata, dalam membuat 1 meter persegi pasangan dinding bata maka diperlukan bata sebanyak 66 buah. (yang ini mudah kan)
Pasir pasang: dalam membuat pasangan dinding bata tiap 1 meter persegi pasangan bata diperlukan pasir sejumlah 0.0344 meter kubik jika campuran yang dikehendaki adalah 1:3, akan tetapi jika campuran yang dikehendaki adalah 1:54 maka diperlukan pasir sejumlah0.0369 meter kubik
Pekerja : yang dimaksud adalah tenaga pembantu tukang biasa disebut kuli, bukan tukang lho soalnya memang tidak bisa pasang bata pekerjaanya adalah mengangkut bata, membuat mortar atau spesi dll. Campuran 1:3, artinya bahwa dalam membuat 1 meter persegi bata diperlukan 0.6818 pekerja atau dengan bahasa yang mudah dalam membuatnya diperlukan pekerja atau kuli yang bekerja selama 0.6818x6 jam=0.409 jam. Kalau untuk spesi yang 1:5 maka diperlukan Tenaga sejumlah 0.409 OH atau selama 0.409x6 jam=2.454 jam
Tukang batu : saya yakin tanpa dijelaskan semunya sudah faham.  Untuk membuat 1 meter persegi diperlukan tukang 0.2272 OH atau sejumlah 0.2272 x 6 = 1.363 jam untuk campuran 1:3. Nah untuk campuran 1:5 coba dihitung sendiri ya.
Kepala tukang dan mandor : untuk keduanya sama seperti pekerja dan tukang batu, hanya saja ibarat  kepala tukang merupakan ketua kelas sedangkan mandor ibarat ketua OSIS nya.

Kesimpulan dari analisa harga satuan :
1. Produktifitas pekerja dalam 1 hari kerja
PASANGAN BATA 1:3 (1 PASIR : 3 SEMEN)
Uraian
Produktifitas dalam 1 hari kerja
Pekerja
1,4667
m2
Tukang bata
4,4014
m2
Dalam 1 hari kerja seorang pekerja dapat membantu pekerjaan sejumlah 1.4667 m2 (didapat dari 1:0.6818) dan tukang dapat menghasilkan 4.4014 m2 (didapat dari 1:0.2272) pasangan bata.

2.Jumlah perbandigan ideal antara pekerja dan tukang adalah 1.4667 :4.4014 atau dibulatkan menjadi 3:1. Artinya dalam pekerjaan pasangan batu bata diperlukan 1 tukang batu dengan pembantu (kuli, pekerja) sejumlah 3 orang. Ya hal ini secara mudah dipahami karena ketika tukang batu bekerja pengambilan bata, pembuatan adukan mortar dan materialnya dilakukan oleh pembantu sedangkan tukang hanya memasang saja.

3. Produktifitas pekerja dalam 1 hari kerja
PASANGAN BATA 1:5 (1 PASIR : 5 SEMEN)
Uraian
Produktifitas dalam 1 hari kerja
Pekerja
2,4450
m2
Tukang bata
7,3335
m2
Dalam 1 hari bekerja (asumsi 6 jam efektif bekerja) seorang tukang batu dapat menghasilkan 7.335 m2 pasangan bata dan seorang pekerja mampu menghasilkan 2.445 m2 pasangan bata.
4. Sama dengan poin no2, dimana perbandingan pekerja dan tukang batu adalah 2.445:7.3335 atau juga bisa dibulatkan menjadi 1 tukang batu disbanding dengan 3 pekerja.

Catatan :
Di dalam gambar 44.1 dan 44.2, harga material dan upah pekerja harus diganti dengan harga didaerah tempat anda akan membikin rumah. Bisa saja harga material berbeda dan juga bisa saja harga pembayaran pekerja juga bebeda pula.



Rabu, 05 Oktober 2011

Cara Membuat Dinding Pasangan Bata atau Dinding Pasangan Bata Merah

Metode Pelaksanaan Pembuatan Dinding Batu Bata
Untuk metode pelaksanaan pembuatan dinding bata meliputi pelaksanaan pekerjaan setelah pemilihan bata. Karena pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding bata atau pemasangan dinding bata berhubungan langsung dengan pekerjaan yang lain maka keberhasilan pada tahap ini akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pekerjaan lainya dan secara umum akan mempengaruhi hasil dari rumah anda.
Secara umum dinding bata ini menyangkut aspek pekerjaan arsitektural dan aspek pekerjaan structural. Dengan bahasa yang sangat mudah diartikan jika pelaksanaan pekerjaan bata ini jelek maka arsitektur rumah anda atau tampak dari rumah anda menjadi jelek (misal tembok yang miring, tidak rata atau retak-retak) sedangkan aspek strutural maka kesalahan pelaksanaan pada rumah anda akan menjadikan kekuatan rumah anda berkurang. Sebenarnya pekerjaan pemasangan dinding bata memang hal yang cukup sederhana di mana pekerjaan tersebut sudah menjadi kebiasaan tukang, akan tetapi hal yang tidak kalah pentingnya adalah detail pertemuan dinding bata dengan komponen yang lainya.
Baiklah karena arti pentingnya hubungan antara pasangan dinding bata dengan komponen yang lainya, maka kita akan sajikan beberapa ilustrasi pelaksanaan pasangan bata beserta koneksi dengan komponen rumah yang lainya, yaitu :

Gambar 43.1 detai  cara pemasangan batu bata
Saya kira ilustrasi GAMBAR 43.1 di atas sudah cukup jelas kan…….(ya walaupun sudah cukup jelas tetapi ternyata tidak cukup jelas diblog ini sambil mencari ilustrasi yang jelas gambar tersebut dicetak dulu ya....jelas kok)

Lha yang dibawah ini lebih detail hubungan antara pasangan bata dan komponen yang lainya …

Gambar  43.2 Detail cara pemasangan batu bata
1.  Pembaca sekalian, bagian yang penting kali ini adalah hubungan antara kolom praktis (tiang beton) dengan dinding bata, dimana supaya menjadikan ikatan yang kuat antara dinding bata dengan kolom maka dibuat jangkar/angkoer (lihat gambar 43.2) dengan besi diameter 10 sepanjang minimal 40 cm dan jarak tiap 6 lapis bata.
Nah sekarang kita tayangkan kerusakan dinding akibat gempa yang disebabkan karena kurang baiknya hubungan antara dinding dengan kolom atau kita sebut juga kurang baiknya penjangkaran antara dinding dengan kolom.

Gambar 43.3 gempa padang panjang 2004

 dan gambar 43.4 gempa sumbar 2009
Lihat garis lingkaran merah tentunya anda tidak inginkan rumah anda seperti itu kan, retakan antara dinding dan kolom ini sebab utamanya adalah buruknya koneksi antara kolom dan dinding bata. Cara mengatasi sebelum kejadian gempa diantaranya adalah membaguskan kwalitas rekatan antara pertemuan dinding bata dengan kolom praktis dan menambah angkoer atau penjangkaran seperti disebut gambar 43.1, 43.2 . 



Gambar 43.5
2.  Nah yang ini juga penting banget, luas pasangan bata maksimal 12 m2 harus diikat oleh beton. Artinya perkalian antara a dan b (lihat gambar 43.5) di atas ini harus kurang dari 12m2 .Misalnya jika panjang a=3 meter dan jika b=3 meter maka luasan dinding bata 9meter persegi maka tidak perlu kolom tambahan (dalam gambar 43.5, garis merah), akan tetapi jika panjang a=4 meter dan b=4 meter maka luasanya adalah 16 meter persegi. Nah pembaca kalau luasanya 16 meter persegi maka harus ada kolom tambahan (lihat gambar “kolom tambahan, kolom warna merah”)
“Nah sebagian literatur menyebutkan 9 meter persegi dan bukan 12 meter persegi” rumahdangriya sendiri cenderung pada aturan yang mewajibkan tiap 9 meter persegi luas dinding bata harus diikat atau diframe dengan beton.



Gambar 43.6
Perhatiakan gambar 43.6 di atas pembaca, dinding rumah ini roboh akibat gempa bumi akan tetapi dapat anda saksikan bahwa kolom praktis (tiang beton) masih utuh berdiri menyangga bangunan. Walaupun rumah ini masih berdiri akan tetapi cukup seramkan jika ini terjadi pada rumah kita. Pada gambar di atas Nampak sekali bahwa dinding bata terpisah dari kolomnya, kenapa bisa terjadi demikian……?Sangat dimungkinkan bahwa pertemuan antara dinding dengan kolom (tiang beton) kurang baik, artinya bahwa antara dinding bata dengan kolom seakan-akan berdiri sendiri, maka ketika terjadi gempa keduan komponen bangunan ini (dinding dan kolom) terpisah dan sangat dimungkinkan bahwa karena luas dinding yang lebih dari ketentuan standar (9 meter persegi) maka ketika terjadi gempa dinding tersebut roboh. Nah cara yang telah dipaparkan diatas semoga dapat mengatasi permasalahan tersebut.



Gambar 43.7 GEMPA SINGKIL
Pada gambar 43.7 ini secara visual tidak lah beda kerusakanya dengan gambar 43.6. dan sangat-sangat dimungkinkan bahwa penyebabnya adalah sama juga, apa hayo…….Ya penyebabnya detail pertemuan antara dinding dan kolom tidak bagus dan juga kurangnya kolom praktis (tiang beton). 




Gambar 43.8 Kondisi rumah rusak akibat gempa di Kec. Muara Sipongi. (Koordinat 99oo 34'47” LU) 55'30” BT; 0
Garis merah pada gambar di atas (gambar 43.8) memperlihatkan kolom beton (tiang beton) yang masih utuh akan tetapi kolom ini terlepas dari dinding bata. Anda sudah pasti tahukan apa sebabnya….ya anda betul, karena koneksi antara dinding bata dan kolom beton tidak bagus. Nah sekarang garis yang biru pada gambar di atas (gambar 43.8), kolom pada bagian ini sampai bergeser dan hancur pada bagian pertemuan antara kolom beton dan balok beton (ring balk),  yang ini sebabnya karena detail pertemuan antara balok dan kolom yang tidak benar, di mana biasanya besi sambungan lewatan antar pertemuan tadi tidak cukup panjang. (lihat pada posting sebelumya tentang detail sambungan yang benar)




Gambar 43.8
Kalau yang ini cukup jelaskan kenapa dinding rumahnya roboh semua, coba anda amati lebih detail, diperbesar jika perlu atau di zoom jika anda menginginkan. Tahu kan penyebabnya…ya anda benar sekali, pada rumah di atas tidak kita dapati beton bertulang sama sekali. Tidak ada tiang beton, tidak ada sloof beton, tidak ada balok beton  keliling. Apa yang terjadi jika ketika penghuni di dalam rumah ada di dalam dan ketika itu terjadi gempa, kira-kira cukup waktu ngak yaaa untuk keluar rumah??????Banyak kejadian gempa yag terjadi hanya dalam tempo sekian detik dan tidak sampai satu menit. Penulis sendiri pernah merasakan kejadian gempa dimana karena goncangan gempa yang besar berlaripun terlepar kesana dan kemari dan belum sampai keluar rumah gempa sudah berakhir. Pembaca, karena arti pentingya rumah bahkan sebagai perlindungan pertama ketika terjadi gempa, maka sangat disarankan konstruksi rumah anda di bangun sesuai dengan kaidah yang ada. Semoga sedikit tulisan ini dapat menjadikan manfaat

Catatan rumahdangriya :
1.   Apa yang telah tergores dari tulisan-tulisan di atas sama sekali tidak menafikan adanya sebab di atas sebab, dimana segala ilmu yang ada pada manusia hanya sekedar usaha dan kita mengharapkan hasil sebagaimana yang kita inginkan, akan tetapi ada dzat yang maha berkehendak dalam segala hal, ada dzat yang merupakan sebab di atas sebab dan bahkan merupakan seutama-utamanya sebab. Maka semuanya terjadi atas ijin NYa.
2.   Barang kali terdapat nukilan atau foto yang yang telah penulis ambil tanpa didahului ijin maka apa yang dinukil bukanlah hak penulisa sama sekali

Selasa, 04 Oktober 2011

Bagaimana Memilih Batu Bata atau Bata Merah



Rumah sesuai dengan fungsi utamanya yaitu sebagai tempat tinggal, mestinya harus mengakomodasi kepentingan-kepentingan sang pemilik rumah. Bukan hanya sebagai tempat tidur, akan tetapi merupakan tempat kegiatan kehidupan sehari-hari. Dari faktor inilah maka tercipta beberapa jenis kegiatan rumah yang mana masing-masing kegiatan mensyaratkan akan membutuhan ruang tertentu. Agak rumit ya…..bahasanya?? Baiklah pembaca tu dhe poin saja, bahwa rumah kita haruslah terdiri dari beberapa ruangan misalnya ada ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, dapur kamar mandi dan lainya. Nah untuk menciptakan ruangan tadi kita butuh penyekat diantaranya adalah dinding batu bata, atau dinding bata merah. Kenapa saya katakan diantaranya dinding bata merah, ya karena penyekat antar ruangan bisa diciptakan dengan beberapa bahan diantaranya partisi gypsum, partisi dengan papan, partisi dengan sekat kayu dan masih banyak lagi. Masing-masing sesuai dengan fungsi dan peruntukannya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dinding batu bata atau dinding bata merah merupakan material yang lazim digunakan dihampir semua rumah permanen yang ada di indonesia atas dasar itulah maka kita disini membahasnya. Nah selain sebagai sekat dinding batu bata atau dinding bata merah tadi juga sebagai komponen perkuatan struktur rumah kita (akan tetapi kita tidak membahas seberapa besarnya).

Batu bata atau bata merah, benda apakah ia?
Kita ketahui bersama bahwa bata merah atau batu bata merupakan material yang berasal dari tanah ditambah campuran tertentu yang dibakar, dan kita tidak akan membahsanya.  Akan tetapi yang kita bicarakan adalah beberapa hal tentang proses pembuatan batu bata atau bata merah yang nantinya berhubungan langsung dengan kualitas bata kita. Mungkin sebagian pembaca berpikir bahwa kenapa kita harus mengetahui sedikit peoses pembuatan bata, kenapa kita harus mengetahui syarat-sayarat batu bata atau bata merah….gitu saja kok repooooot? mungkin seperti itu sebagian pertanyaanya dari pembaca. Ya tidak apalah apapun tulisan ini, semoga berguna bagi anda

Baik pembaca sekalian, bata merah dalam proses pembuatanya bukan hanya kegiatan mencetak tanah, mengeringkan dan membakarnya, akan tetapi diperlukan campuran supaya menjadi bata dengan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan, tentu saja juga ada tanah yang bagus tanpa bahan campuran tambahan yang dapat menjadikan bata bagus. Tanah atau kita sebut tanah liat merupakan unsur utama yang membentuk bata kita, akan tetapi diperlukan beberapa unsur tambahan diantaranya adalah:
1.    Pasir
Jika hanya tanah liat yang digunakan dalam proses pembuatanya maka setelah proses pembakaran sangat mungkin ditemukan bata dengan susut ukuran yang signifikan, selain itu juga menyebabkan bata melengkung dan juga retak. Nah karena retak, varisi ukuran yang besar, juga bentuk bata yang melengkung merupakan salah satu kejelekan bata merah atau kejelekan batu bata, maka ketika anda  mau memilih bata merah hindari kejelekean tadi dan kalau mau tahu salah sau penyebabnya adalah kurangnya pasir dalam prorses pembuatan bata.
Tetapi perlu diingat bahwa terlalu banyak pasir akan menyebabkan bata anda menjadi getas dan lemah. Lha yang ini  juga harus dihindari
2.    Kapur
Dalam campuran bata merah yang baik perlu mengandung kapur dalam jumlah tertentu dimana kapur ini berfungsi untuk membantu pelelehan butir-butir pasir dan membantu mengikat butir-butir tanah. Nah dengan adanya kapur ini akan dihasilkan bata dengan kekuatan yang baik dan bata yang halus. Kapur sebagai campuran dalam membuat bata haruslah berupa serbuk, jika berupa butiran atau bongkahan yang terjadi adalah ketika pembakaran kapur akan menjadi kapur tohor (CaO), yang mana kapur tohor ini jika terkena air akan bereaksi dan mengembang, pengembangan kapur tohor dalam bata ini akan menyebabkan bata menjadi retak.
Nah pembaca, walapun dalam praktek pembuatan bata masih ditambah campuran yang lain selain yang telah tersebut di atas, akan tetapi rumahdangriya hanya bisa membahasnya 2 poin tadi.
Sekarang berarti sudah tahukan bata yang baik, bata yang baik dari 2 kesimpulan paragrap di atas adalah bata tidak boleh retak dalam jumlah yang banyak, tidak boleh terdapat variasi ukuran yang tinggi, getas, lemah, bentuk bata yng melengkung dan bata jika terkena air menjadi retak-retak. Nah penyebanya sudah tahu kan jika bata sperti itu……?

Syarat-syarat bata atau bata merah atau batu bata
Persyaratan batu bata atau bata merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982 adalah sebagai berikut :
1.   Bentuk standar bata ialah prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak
2.   Ukuran standar
Modul M-5a:190x90x65 mm
Modul M-5b:190x140x65 mm
Modul M-6:230x110x55mm
3.   Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan yang diketahui dari besar kekuatan tekan yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250
Kelas kekuatan in menunjukan kekutan tekan rata-rata minimal dari 30 buah bata yang diuji
4.   Bata merah tidak mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga pengkristalanya (yang berupa bercak-bercak putih) menutup lebih dari 50% permukaan batanya.


Pengujian bata
Untuk mengetahui baik buruk dan mutu bata harus dilakukan pengujian sebagai berikut :
1.   Uji serap air
Pengujian ini dilakukan dengan cara bata diambil acak dalam keadaan kering mutlak kemudian direndam dalam air sampai semua porinya terisi dengan air. Maka persentase berat air yang terserap dalam bata dibandingkan berat bata adalah indeks angka serap air pada bata. Bata merah atau batu bata diangap baik jika penyerapan airnya kurang dari 20%. Sepertinya kalau yang ini harus dilakukan di laboratorium ya…
2.   Uji kekerasan
Uji kekerasan bata dilakukan dengan menggoreskan kuku pada permukaan bata, jika goresan dengan kuku itu menimbulkan bekas goresan maka kekerasan bata anda kurang baik. Nah yang ini mudah kan bisa anda lakukan sendiri
3.   Uji bentuk dan ukuran
Semua permukaan bata harus rata dan bersudut siku-siku.
4.   Uji bunyi
Uji bunyi dilakukan dengan memegang dua bata kemudian memukulkanya satu dengan yang lainya dengan pukulan tidak terlalu keras. Bata yang baik akan mengeluarkan bunyi yang nyaring. Uji bunyi ini merupakan salah satu parameter kekeringan dari batu bata anda. Tentu saja bata akan berbeda jika dalam keadaan basah, walaupun bata yang baik dia tidak akan mngeluarkan bunyi yang nyaring
5.   Uji kandungan garam
Uji kandungan garam dilakukan dengan cara merendam sebagian tubuh bata kedalam air, air akan terserap bata sampai ke bagian bata yang tidak direndam. Selama proses penyerapan air inilah garam-garam yang terkandung bata akan terlarut kea atas ke bagian yang tidak direndam air. Nah garam-garam pada bata ini berupa bercak-bercak putih. Bata dikatakan baik jika bercak-bercak putih yang menutup permukaan bata kurang dari 50%. Apa yang terjadi jika kandungan garam di bata anda tinggi….?bat dengan kandungan garam yang tinggi secara langsung akan berpengaruh pada lekatan antara bata dengan mortar pengisi, dimana dengan terganggunya lekatan antara bata dan mortar pengisi akan menurunkan kwalitas bata anda.

Catatan rumahdangriya :
Dengan proses pembuatan bata yang sebagian besar masih tradisional maka akan sangatlah sulit kontrol kualitas bata yang dihasilkan ditambah pengetahuan akan tehnologi bahan campuran bata yang belum semua menguasainya, maka biasanya pembuat bata yang penting dia nyetak tanah dan membakarnya asal jika terkena air tidak hancur ya…sudah cukup. Nah denah kondisi bata yang seperti itu maka yanga nadalakukan adalah:
1.    Belilah bata yang berasal dari daerah yang sudah memang terkenal baik tanahnya. Biasanya disebuah daerah yang tanahnya jika dibuat genteng bagus maka biasanya juga akan dihasilkann bata yang bagus.
2.    Walapun bata yang kita gunakan dalam jumlah ribuan, tidak ada salahnya dicek secara acak kwalitas batanya.
3.    Jika memang sudah terlanjur membelinya, atau sudah terlanjut terpasang tetapi kulitas batanya kurang bagus, maka komponen beton anda yang harus dijaga kualitasnya. Kualitas beton yang mesti anda jaga, meliputi kualitas beton, kulitas besi tulangan beton dan yang sangat penting adalah cara pelaksanaan atau pembuatan betonya. Ekh jangan lupa perawatan betonya ya………….
Semoga bermanfaat

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger