Selasa, 31 Mei 2011

Fondasi Rumah Pasangan Batu Kali, Galian Tanah dan Urugan Kembali (Hitungan, Rencana Kerja dan Syarat I )

Barang kali anda binggung pada posting kali ini, pertama kali yang nampak bukan gambar akan tetapi berupa gambar yang berisi tulisan seperti di atas.
Baik kita jelaskan satu-persatu.
 

Pada gambar di atas tertulis :
1. Galian tanah
1 m3 galian tanah artinya adalah pekerjaan melakukan galian tanah dengan volume 1m3 dengan jenis tanah biasa bukan termasuk jenis tanah keras atau cadas. Pada lajur selanjutnya terdapat angka pekerja 0.526 orang. artinya bahwa dalam melakukan pekerjaan galian tanah dengan volume 1m3 diperlukan 1 orang yang bekerja dalam 0.526 hari dimana 1 hari orang kerja dihitung 8 jam.
Untuk mandor dan alat bantu kita asumsikan tidak ada karna diasumsikan juga bahwa orang melakukan pekerjaan galian tanpa mandor dan pekerja sudah membawa alat sendiri. 
 

2.Urugan kembali bekas galian (SNI 03-2835-2002)
1 m3 Urugan kembali bekas galian artinya adalah pekerjaan melakukan urugan tanah dimana tanah berasal dari bekas galian sebelumnya, dengan volume 1m3.
Pada lajur selanjutnya juga tertulis pekerja 0.192 orang artinya bahwa dalam melakukan pekerjaan galian dengan volume 1m3 diperlukan pekerjan 1 orang dengan waktu 0.192 hari kerja atau 8 jam jam kerja dalam sehari
Walaupun asumsi dalam pekerjaan ini tidak menggunakan mandor 0.019 mandor orang berarti dalam pekerjaan 1 m3 dibutuhkan 1 orang mandor yang bekerja selama 0.019 hari kerja atau 8 jam.
Sedangkan (SNI 03-2835-2002) artinya bahwa analisa harga satuan tadi telah dikeluarkan BSN dengan no (SNI 03-2835-2002)
 

3.PASANG PONDASI BATU BELAH (1PC : 5PS) (SNI 03-2836-2002)
PASANG PONDASI BATU BELAH (1PC : 5PS) artinya pasangan batu kali yang disusun/dilekatkan dengan spesi campuran 1 bagian PC(semen) dan 5 bagian PS(pasir).
Semen 136 Kg artinya bahwa dalam membuat 1 m3 fondasi batu kali diperlukan semen 136 kg (boleh juga diganti dengan zak dimana 1 zak semen ada yang 40 kg dan ada yang 50kg).
1.1 m3 batu kali belah artinya bahwa dalam membuat 1 m3 fondasi batu kali diperlukan batu kali 1.1 m3 

0.54 m3 pasir artinya bahwa dalam membuat 1 m3 fondasi batu kali diperlukan pasir 0.54 m3 pasir
Nah untuk pekerja dan tukang batu saya yakin anda sudah paham artinya, jadi tidak perlu saya ulangi ya....
Mudah kan....., tidak sulit tho.....
 

Baiklah pembaca sekalian, setelah kita mengetahui maksudnya, sekarang kita coba untuk mengetahui apa kegunaan dan fungsinya dari analisa di atas. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa :
1.Dalam pekerjaan galian tanah (tanah bukan keras atau cadas) 1 tukang gali dalam sehari kira-kira dapat mengali tanah sekitar 1.9 m3
Hayo dari mana asalnya......anda benar asalnya dari 1/0.526.
kesimpulanya jika agus ingin melakukan pekerjaan galian fondasi dengan volume tanah galian 19m3 dalam waktu 5 hari diperlukan kuli gali 2orang.

2.Pekerja yang melakukan pekerjaan urugan kembali tanah galian dalam sehari bisa mengurug urugan tanah 5.2 m3. Angka ini berasal dari 1/0.192=5.208m3
berarti kalau agus ingin mengurung tanah bekas galian fondasi dengan volume 52 m3 ia cukup memperkerjakaan 1 orang yang bisa diselesaikan dalam waktu 10 hari.
3.Untuk menghasilkan 1m3 fondasi batu kali diperlukan 1.1m3 batu kali, 136 kg semen, 0.54 m3 pasir. nah jika mau membuat 10m3 fondasi batu kali, dihitung sendiri ya berapa kebutuhan materialnya
4.Dalam melakukan pekerjaan fondasi batu kali diperlukan minimal 1 tukang dan kurang lebih 2.5 pekerja atau kuli, hanya perbandingan saja karna tentu saja sangat kesulitan mencari orang sejumlah 2.5 orang. Perbandingan ini diperoleh dari 1.5 kuli dibandingkan dengan 0.6 tukang batu (1.5/0.6 =2.5:1) jadinya 2.5 kuli dibanding 1 tukang pasang fondasi
Jadi kalau mau bikin fondasi, anda memperkerjakan  1 tukang dan 1 pekerja atau kuli saya sarankan anda sementara jadi kuli supaya tukangya enak dalam bekerja. Karna perbandinggan yang ideal adalah 1 tukang pasang fondasi dibantu 2.5 pembantu tukang atau kuli
5. 1 orang tukang batu dengan 2.5 pekerja atau kuli dalam sehari(8 jam) dapat menghasilkan pekerjaan fondasi kira-kira 1.667m3.
6. Nah sekarang dapat dihitung juga, kalau agus membayar 1tukang sehari Rp50.000, dan membayar pekerja/kuli Rp40.000, berarti dalam sehari  agus mengeluarkan uang (1 x 50.000)+(2.5 x 40.000)=Rp150.000 dan hasil produksi fondasi batu kali 1.667 m3. Jadi biaya tukang atau tenaga untuk bikin fondasi rumah batu kali tiap meter kubik (150.000/1.667)=Rp.89.992

7. Nah sekarang juga bisa menghitung kebutuhan bahan atau material membuat 1m3 fondasi batu kali, hitung sediri ya........
Mungkin anda sekarang sudah punya gambaran untuk apa uraian ini kan
 

Maka fungsi dari mengetahui uraian di atas adalah ;
1.Dapat menentukan jadwal/skedul (material, tenaga dan biaya) dalam pelaksanaan pekerjaan artinya kapan kita mau beli material (jumlahnya berapa kapan harus didatangkan), kapan juga kita mau megundang tukang (jumlahnya berapa) dan yang penting berapa uang yang harus kita siapkan dan kapan harus dikeluarkan.
2.Setelah mengetahui jadwal material, tenaga dan biaya kita dapat melakukan pengelolaan pekerjaan pembagunan rumah kita. Yang denganya diharapkan rumah yang kita bangun dengan dana yang kita punyai jadi dan efisien sesuai peruntukanya

3.Karna dari hasil ini anda dapat mengetahui ongkos produksi membuat fondasi rumah dari batu kali maka jika nantinya anda akan memborongkan pekerjaan ini ada sudah tahu kira-kira harus menawar berapa.
3.Saya yakin justru sekarang
anda  lebih tahu uraian di atas dapat digunakan untuk apa. gantian saya yang diberi tahu ya....
 

Catatan Rumahdangriya:
-Analisa harga satuan diatas disadur dari SNI, walaupun udah usang. Untuk analisa yang baru saya yakin anda bisa mengerjakan sendiri kan....
-Sesuai dengan SNI bahwa jam efektif tenaga kerja adalah 5 jam. Walaupun begitu biasanya meraka bekerja di lapangan 8 jam 
-Analisa galian tanah diatas hanya sebagai contoh saja. Analisa dari BSN telah diterbitkan dengan judul Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan no SNI 2835:2008 mau tahu SNInya, download aja disini
-Analisa fondasi batu belah tadi diambil dari  (SNI 03-2836-2002) akan tetapi sudah ada revisi dari BSN tahun 2008 diterbitkan dengan judul Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Fondasi Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan dan noSNInya (2836:2008) mau tahu revisinya, download aja disini
-Hal-hal yang berbeda dalam tulisan ini dengan SNI maka yang dipakai rujukan utama adalah SNI. Jika salah, ya mungkin penulisnya sudah agak ngantuk seharian kerja juga karna kecerobohan penulis
-Hak cipta sepenuhnya milik SNI dalam rangka saling membantu dalam kebaikan maka tulisan ini dibuat
 

Senin, 30 Mei 2011

Fondasi Telapak (Foot Plate), Program dan Cara Penggunaanya

Fondasi Telapak (Foot Plate)

Jenis fondasi yang sering digunakan oleh sebagian orang terutama gedung lantai dua adalah jenis fondasi telapak atau dikenal juga dengan nama foot plate. Jenis konstruksi ini lazimnya menggunakan beton bertulang dengan ukuran dan detail penulangan tertentu. Sesuai dengan analisa teknis fondasi tersebut harus mampu berfungsi sesuai dengan peruntukanya. Sudah barang tentu dalam merencanakanya bukanlah hal yang mudah.
Hal yang diperlukan dalam merencanakan dalam perencanaan fondasi telapak adalah :
1.Kondisi tanah yang akan menahan beban bangunan lewat fondasi, Syarat-syaratnya adalah tanah mampu menerima beban yang diteima fondasi tanpa mengalami penurunan atau penurunan dalam kadar yang sedikit dan merata. Data-data dari kondisi tanah yang dibutuhkan diantaranya kohesi atau lekatan tanah, berat jenis tanah
2.Kondisi fondasi. Dimana fondasi harus mampu untuk menerima gaya-gaya yang bekerja padanya tanpa terjadi kerusakan pada fondasi foot plate itu sendiri.  Analisa kemampuan fondasi tidak didapatkan begitu saja akan tetap perlu analisa struktur fondasi dengan mengolah beberapa data sekunder yang nantinya akan didapatkan kapasitas fondasi footplate.
Untuk didapatkan analisa kondisi tanah diperlukan penyelidikan tanah. Biasanya dilakukan oleh laboratoriun mekanika tanah. Wahhhhhhhhh…. hal ini tentu saja sulit, disamping juga harus mengeluarkan biaya, ditambah lagi masih harus menganalisa struktur fondasi itu sendiri. Mau lihat gambaranya bangaimana penyelidikan tanah itu, lihat disini ya..klik disini

Berikut ini kita sajikan program yang telah disediakan pemerintah RI untuk menghitung fondasi, sedang data tanah kita ambil dari beberapa referensi. Hal ini tentu saja masih jauh hasilnya dari analisa yang biasa dilakukan para ahli. Hanya saja harapan penulis, ini dapat dijadikan pendekatan untuk menghasilkan kwalitas bangunan kita yang lebih baik. Juga kita sertakan petunjuk pengunaan program ini.
Download program komputer perhitungan fondasi foot plate klik di bawah ini
download program
Download panduan program perhitungan fondasi foot plate klik di bawah ini 
download panduan program

Sedangkan data tanah kita sajikan seperlunya saja
Jenis tanah
Kuat dukung tanah ijin(kPa)
Lempung(lunak-keras)
50-300
Pasir halus(lepas-padat)
75-125
Pasir kasar(lepas-padat)
100-400
Cadas pasir
400
Batu pasir
800
Batu beku
>1000

Dimana : 1kPa=10 gr/cm2
Berarti kalau 100 kPa=1000 gr/cm2=1 kg/cm2=10000 kg/m2 atau 10 ton/ m2
Untuk daerah Jogjakarta kuat dukung tanah ijin berkisar =100~150kPa
Diambil dari buku teknik Fondasi I


Selamat mencoba…….

  

Minggu, 29 Mei 2011

Pedoman Praktis Mendirikan Rumah Di kawasan Rawan Gempa

Gempa bumi merupakan suatu fenomena tanda-tanda dari kebesaran pencipta kita yang sampai detik sekarang para ahli tidak dapat memprediksinya. Karena masih merupakan misteri dan masih menjadi tanda tanya yang sangat besar mengenai kapan terjadi dan seberapa besar kekuatanya, maka memprediksikan hal-hal untuk mengantisipasinya apa yang akan terjadi terutama pada rumah kita ketika gempa bumi juga sangat sulit. Lebih-lebih penulis. Sedikit tulisan dalam blog ini bukanlah apa-apa jika dibanding dengan pendapat ahli, akan tetapi semoga dapat berguna minimal bagi penulis sendiri. Patut kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah kita yang telah menerbitkan beberapa pedoman-pedoman bagi rakyatnya dalam mendirikan rumah tahan gempa. Dalam beberapa tulisan kedepan penulis berusaha menyajikan apa yan telah didapat dan sebisa mungkin menerjemahkan dengan bahasa yang semoga semua orang bisa memahaminya dengan harapan besar penulis agar rumah yang didirikan mampu bertahan jika nantinya gempa bumi melanda negeri kita.
Salah satu pedoman yang telah didapatkan penulis adalah Pedoman Praktis Mendirikan Rumah Di kawasan Rawan Gempa.
Sesuai dengan judulnya Praktis jadi pedoman ini sangat praktis sekali, simak pedomannya dibawah ini

Sabtu, 07 Mei 2011

Seri Merencanakan Rumah Tahan Gempa, Edisi Fondasi

Fondasi
Telah kita uraikan dalam catatan Rumah dan Griya definisi fondasi secara bahasa dan secara istilah dalam posting sebelumnya (MERENCANAKAN RUMAH DAN GEDUNG TAHAN GEMPA).Setelah membaca uraian tersebut dapat diketahui bahwa fondasi harus diletakan pada tanah yang mampu mendukung akibat beban yang bekerja padanya secara mudah dikatakan bahwa fondasi harus diletakan pada tanah yang keras. Jika diatas tanah ditancapkan tongkat besi (1) dengan ujug batang yang lancip, diatas tongkat kemudian dipukul. Tongkat besi (2) yang lain dengan ujung batang yang tumpul (tidak lancip) dipukul dengan palu besi. Tongkat manakah yang akan tertancap ditanah lebih dalam atau lebih mudah menancap ditanah………………………..?ANDA BENAR. Jawabanya dengan kondisi yang semuanya sama, tentu saja dengan mudah anda akan menjawab bahwa tongkat yang akan tertancap lebih dalam adalah tongkat 1.
Baik pembaca yang kami hormati sedikit kita berbicara teknis ….
Saat kita sekolah dulu (lebih-lebih kuliah teknik tentu saja akan didapatkan pelajaran ini, bahkan bisa jadi ahli, tapi karna yang nulis bukan ahli kita gunakan bahasa anak sekolah bukan anak kuliah). Da persamaan fisika :

Q=P/A

Q=Reaksi tanah akibat beban yang bekerja (kg/m2 atau ton/m2)
P=Beban (kg/ton)
A=luas penampang (m2)
Dari persamaan ini kita pahami semakin besar luas penampang semakin kecil reaksi tanah, dan semakin besar beban yang bekerja maka reaksi tanah semakin besar. Dari contoh di atas dapat dijawab kenapa tongkat yang lancip itu akan mudah tertancap atau akan lebih dalam tertancap dibandingkan dengan tongkat yang tumpul. Jawabanya karna luas penampang dari tongkat yang kontak dengan tanah adalah kecil, maka reaksi tanah adalah kecil.
Dalam merencanakan fondasi tidak lepas dari tiga fakor tadi. Beban, beban yang diperhitungkan adalah beban bangunan di atasnya artinya rumah yang dibuat dari kayu tentu saja hanya membutuhkan fondasi yang kecil dibandingkan dengan rumah tingkat yang terbuat dari beton bertulang karna rumah beton tentu saja lebih berat dibandingan dengan rumah kayu. Kemudian yang diperhitungkan adalah luas penampang fondasi, semakin luas penampang fondasi maka fondasi itu punya kemampuan untuk menahan bangunan yang berat lebih besar dibandingkan dengan fondasi dengan penampang yang kecil.
Pembagian tipe fondasi  yang bias digunakan untuk bangunan gedung :
1.Fondasi bangunan sederhana
2.Fondasi bangunan bertingkat atau berat
Kita lupakan saja fondasi untuk bangunan gedung bertingkat atau bangunan yang berat. Kita bicarakan saja fondasi untuk rumah kita.
Fondasi bangunan sederhana biasanya digunakan fondasi pasangan batu kali dan fondasi telapak (sering disebut cakar ayam oleh kebanyakan orang tapi ini penamaan yang keliru. Sering juga disebut footplate yang ini agak keteknik-teknikan bahasanya).
Fondasi pasangan batu kali 
Pendapat ahli(pak Kabul Basah Suryolelono dalam buku Teknik Fondasi I) tentang fondasi :
Lebar dasar fondasi 80 cm untuk daerah jogjakarta
Kedalaman fondasi berkisar antara 80~100cm


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger