Minggu, 04 Maret 2012

Cara Mengatasi Lantai Rumah Yang Lembab


Pernah suatu ketika penulis tinggal disebuah rumah di perumaham umum, memamng rumah ini berusia cukup lama sekitar 15’an tahun. Beberapa hari berselang setelah tinggal penulis merasa tidak enak badan (masuk angin), sehari berselang dikuti istri dan kebetulan ibu juga ikut sakit.
Keadaan rumah yang nampak sekali adalah bahwa lantainya lembab, lembabnya ini akan nampak sekali jika kita taruh lembaran plastik (seringya digunakan karpet plastik yang cukup tebal sekitar 0.15mm) maka dibawah plastik tadi akan kelihatan titik-titik air atau bahkan basah. Secara kebetulan penulis menggunakan kasur spon tebal 20 cm yang akan digunakan untuk tidur akan tetapi maklum kita belum punya dipan(ranjang) jadi kasurnya kita taruh langsung diatas karpet plastik (karpet plastik yang biasa tersedia dipasaran adalah meteran dan itu yang penulis maksudkan). Permukaan atas karpet plastik tadi basah dengan tampak titik-titik air, bahkan karena waktu itu cukup lama digunakan untuk tidur bagian bawah kasur spon yang kontak langsung dengan karpet  plastik tadi basah dan nampak sekali seperti baru tersiram air terutama pada bagian kasur yang posisinya tepat dibawah tubuh. Yang masih diingat penulis bahwa tidur sekitar 2 hari pada tempat seperti itu tubuh merasakan seperti masuk angin.
Pembaca sekalian, barang kali membaca tulisan di atas sempat terlintas dibenak anda sekalian bahwa untuk apa cerita seperti itu.......
Baiklah pembaca sekalian kita garis bawahi beberapa point dari dari cerita kita tadi :     
  •      Bahwa lantai rumah yang kita tempati tadi lembab, dan lembabnya lantai ini nampak sekali ketika kita taruh karpet plastik dimana di bagian bawah karpet plastik tadi basah.
  •      Air yang meresap melalui tanah kemudian menembus pelapis lantai(keramik abu-abu), dapat menembus karpet plastik. Hal ini dibuktikan dengan ketika ditaruhnya kasur spon di atas karpet plastik tadi maka pada bagian bawah kasur tadi menjadi basah.     
  •      Penulis tidak mengetahui secara pasti hubungan lembabnya lantai tadi dengan sakit yang diderita penulis....ah barangkai ini bagianya dokter-dokter dan bukan ranahnya penulis membahasnya.
Pembaca yang budiman, lembabnya lantai  inilah yang akan menjadi topik pembahasan kita. Sudah menjadi pengetahuan yang siapa saja pasti tahu bahwa tanah merupakan salah satu tempat berdiamnya air. Dan air  tadi dengan keadaan tertentu dapat keluar ke permukaan tanah dengan wujud tertentu juga. Kenapa kita katakan keluar dengan wujud tertentu......?ya karena air tersebut dapat keluar berubah wujud menjadi uap air, walaupun nanti juga akan berubah kembali menjadi air. Banyak sedikitnya air yang keluar dari tanah ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari tanah sendiri maupun faktor diluar tanah. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana supaya lantai kita tidak menjadi lembab ....? Nah metode yang kami sajikan dibawah ini ibarat pepatah “mencegah lebih baik dari pada mengobati” karna berkaitan dengan pekerjaan sebelum dilakukan pekerjaan lantai. Akan tetapi metode ini juga bisa digunakan untuk perbaikan dan metode  adalah sebagai berikut :
Cara 1: Jangan sekali-kali ketinggian lantai rumah anda lebih rendah dari tanah asli disekitar anda, hal ini tentu saja memungkinkan lantai rumah  anda lembab menjadi besar. Disamping itu juga jika sampai ada air yang melimpah cukup banyak maka rumah anda akantergenangi dengan air bahkan air disekitar rumah anada dapat meresap dan kemudian mengenanggi rumah anda.
Cara 2: Sebelum melakukan pekerjan lantai keramik maka harus didahului urugan pasir sebelum melakukan pekerjaan pelapis lantai (bisa juga kita sebut sebelum memasang lantai keramik). Spesifikasi urugan pasir di bawah lantai ini sudah menjadi spesifikasi teknis dalam pekerjaan-pekerjaan konstruksi pada umumnya. Yang menjadi pertanyaan sekarang berapa cm tebal urugan pasir tadi? Dalam spesifikasi teknik pekerjaan kontrusksi sering disebutkan 10 cm (barang kali juga ada literatur yang menyebutkan kurang atau lebih dari 10cm). Yang penulis ketahui semakin tebal urugan pasir bawah lantai maka kemungkinan lantai anda lembab adalah kecil yang artinya bahwa lantai anda akan menjadi kering dan tidak lembab.
Selain mengatasi lembabnya lantai, urugan pasir bawah lantai ini juga untuk memudahkan meratakan permukaan pasangan lantai keramik. Yang dengan urugan pasir pengaturan kerataan (orang jawa menyebutnyan  level atau water pas) menjadi lebih mudah.
Cara 3 : Seringkali dan bahkan mejadi keharusan ketinggian rumah anda dibuat lebih  tinggi dari tanah disekitarnya, nah cara untuk meninggikan permukaan lantai rumah anda dengan cara mengurug atau menimbun. Pembaca yang budiman yang menjadi perhatian kita adalah urugan peninggian lantai ini. Lakukan urugan peniggian tanah anda dengan menggunakan pasir atau menggunakan sirtu (pasir batu). Barang kali menjadi  pertanyaan bagi anda, kalau kita gunakan urugan peninggian lantai menggunakan pasir akan menjadi mahal karena harga pasir yang mahal. Ya…ya… jika memang pasir mahal maka dapat anda gunakan pasir dengan kualitas yang jelek (pasir pantai, atau pasir campuran) asal masih pasir. Solusi mengatasi mahalnya pasir adalah dengan menggunakan sirtu (campuran pasir batu), secara alami memang komposisi sirtu didapat dari hasil penambangan akan tetapi sirtu juga banyak  terdapat dari sisa ayakan dari penambangan pasir, yang ini menjadikan harga sirtu lebih murah (akan tetapi mungkin sekali didapatkan disebuah daerah bahwa harga sirtu lebih mahal dari pasir). Jika cara ini juga masih mahal maka gunakanlah cara 2 yaitu urugan tetap dilakukan dengan tanah akan tetapi lapisan paling atas dari urugan tersebut menggunakan pasir, sesuai dengan kemampuan anda akan tetapi menurut penulis tebal minimal 10cm.  
Sekedar sebuah cerita bahwa penulis pernah diminta bantuanya untuk merencanakan dan melaksanakan pembuatan masjid disebuah pondok pesantren, berlokasi ditempat yang indah, didaerah pegunungan dan masih berada ditengah-tengah persawahan. Pembaca yang patut kita perhatikan ditengah-tengah areal persawahan, arel persawahan yang biasanya senantisa digenangi air maka kemungkinan terjadi lembab pada lantai sangat besar. Dua gedung pernah kita buat yang pertama masjid dan yang kedua adalah asrama santri, keduanya dilaksanakan dengan selang waktu yang cukup lama. Pembaca, masjid yang kita buat peninggian lantainya kita urug menggunakan sirtu (pasir batu) dan asrama santri peninggian lantainya kita urug mengunakan tanah disekitr lokasi pekerjaan yang merupakan tanah bekas sawah. Ternyata keduanya beda pembaca, masjid yang kita urug menggunakan pasir bercampur batu (sirtu) Alhamdulillah  lantai tidak lembab dan ketika malam cenderung hangat (padahal terletak didaerah yang dingin) setidaknya dibandingkan dengan bangunan lain yang diurug menggunakan tanah disekitar lokasi pondok lantai masjid lebih hangat. Sedangkan bangunan asrma santri yang peningian lantainya menggunakan tanah disekitar lokasi pekerjaan (tanah sawah) lantainya lembab dimana jika ditaruh karpet plastik maka dibagian bawah permukaan karpet menjadi penuh air. Ternyata seperti cerita penulis diatas maka kesimpulan dari cerita ini bawah penggunaan urugan pasir batu (sirtu)  menghasilkan lantai yang tidak lembab.
Hal-hal yang masih menjadi pertanyaan dalam benak penulis ……?
Bahwa dalam beberapa tulisan, ditulisakan cara mengatasi lantai yang lembab adalah melapisi plastik sebelum melakukan pekerjaan keramik . Dari pengalaman penulis yang telah dituliskan di atas dapat diketahui, bahkan karpet plastik pun yang lebih tebal dari plastik dapat ditembus oleh air. Lha bagaimana dengan plastik lembaran yang lebih tipis. Maaf penulis masih belum punya pengalaman dengan metode menggunakan lembaran plastik, tanpa menafikan metode menggunakan lembaran plastik, penulis hanya mengetahui dan pernah  melakuakan dengan cara yang penulis uraikan di atas.
Semoga bermanfaat

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger