“Perencanaan campuran beton merupakan kunci dihasilkanya beton yang baik, akan tetapi yang namanya kunci pastilah memiliki gigi-gigi kunci yang lainya” kira-kira seperti itulah perumpamanya. Berawal dari proporsi campuran beton yang baik (inilah yang dimaksud dengan kunci) dan masih didukung oleh faktor yang lainnya yaitu pencampuran, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton paska pengecoran (inilah yang dimaksud dengan gigi-gigi kunci yang lain).
Sebagaimana definisi yang telah kita ungkapkan bahwa beton merupakan persenyawaan yang terdiri dari agregat, air, semen dan zat tambahan jika diperlukan syarat khusus maka kendali proporsi material beton harus kita ketahui.
Menurut aturan yang berlaku di Indonesia dan secara teoritis perencanaan campuran beton bukanlah hal yang mudah, disamping harus menguasai disiplin ilmu teknik sipil terutama tentang teknologi bahan konstruksi, juga diperlukan laboratorium untuk menganalisa material yang akan kita gunakan dan juga diperlukan lab untuk memguji hasil perencanaan campuran beton. Mau tahu bagaimana rumutinya unduh dan baca klik disiniSNI 03-2834-2000 “Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal”.
Tulisan ini tidak boleh dijadikan acun utama anda dalam membuat beton………….Penulis tidak bertanggung jawab jika beton anda tidak sesuai dengan yang para ahli syaratkan dan penulis juga tidak bertanggung jawab jika beton anda menjadi jauh lebih baik dibanding dengan beton-beton yang biasa tukang-tukang bangunan kerjakan.
Sebagaimana diungkapakan di bangku perkuliahan dan ini juga pendapat ahli, penentuan proporsi campuran yang paling baik adalah dengan perbandingan berat (artinya dalam menentukan berapa jumlah pasir, semen, koral dan air bukan dengan satuan ember/volume, melainkan harus ditimbang untuk diketahu beratnya). Tetapi jangan kuatir pembaca untuk pekerjaan yang kecil (rumah anda yang akan dibangun termasuk kecil kok) boleh menggunakan perbandingan volume, jadi perbandingan campuran beton hanya dengan ember masih boleh kok.
Philosofi Pengunaan Material Di Dalam Campuran Beton :
1. Kandungan semen
Semakin banyak semen yang akan anda gunakan, maka akan dihasilkan beton yang kuat dan baik. Penggunaan semen berbanding lurus dengan kekuatan beton.
2. Kandungan Air
Semakin banyak air yang anda gunakan, maka beton yang anda hasilkan semakin jelek. Walaupun didalam pengerjaan beton jika air yang anda gunakan banyak beton semakin mudah dikerjakan dan pekerjaan menjadi lebih ringan.
“Kuncinya gunakan air sesedikit mungkin, hanya agar campuran beton anda bisa dikerjakan (bisa diangkut, dicor, dipadatkan dan difinishing)”
3. Campuran Air dan Semen atau Fakor Air Semen (biasa disingkat FAS)
Semakin tinggi pernabdingan campuran air dan semen maka beton malah semakin jelek. Untuk meningkatkan mutu beton maka anda harus mengurangi perbandingan air dan semen.
Faktor air dan semen adalah perbandingan antara berat air dibandingkan dengan berat semen
Jika air kita simbuklan dengan W, dan semen kita simbulkan dengan C maka rumusnya adalah sbb”
FAS= W / C
Dimana berat jenis air adalah 1 kg/liter, dan berat jenis semen adalah 3150 kg/m3(disyaratkan ASTM)
Berikut ini sedikit acuan dalam merencanakan campuran air dan semen (bukan karya sendiri kok, Cuma menukil)
Gambar 18.1
Keterangan gambar 18.1 :
a. Rasio antara air dan semen (1) gambar paling pojok kanan tangan anda (artinya jika anda mencampur air 40 liter/40 kg maka semennya 40 kg, bukan berarti beton anda tiap kubik butuh 40 kg semen lho hanya permisalan saja) akan menghasilkan beton dengan kekuatan (kuat tekan) 10 Mpa. Kalau 10 Mpa maaf saja mas, belum layak kita gunakan untuk struktur rumah anda. Jangan sekali-kali anda gunakan untuk komponen struktur rumah anda dengan perbandingan ini.
b.Rasio air dan semen 0.75 (artinya jika anda mencampur air 30 liter/30 kg maka semennya 40 kg, bukan berati beton anda tiap kubik butuh 40 kg semen lho, hanya permisalan saja) Akan menghasilkan beton dengan kuat tekan 20 Mpa, lha kalau beton anda 20 Mpa masih boleh lah digunakan, kalau bisa dinaikan sedikit jadi 22.5 Mpa atau 25 Mpa
c.Rasio air dan semen 0.5 (artinya jika anda mencampur air 20 liter/20 kg maka semennya 40 kg, bukan berati beton anda tiap kubik butuh 40 kg semen lho, hanya permisalan saja) Akan menghasilkan beton dengan kuat tekan 35 Mpa, kalau beton dengan kuat tekan 35 Mpa ini jika digunakan untuk rumah anda bagus lah, tapi boros semen. Kalau boros semen maka juga akan boros uang dong…..
Dalam merencankan faktor air semen jika tidak tersedia data penelitian boleh kok dengan table yang sudah ada (kira-kira begitulah kata SNI 03-2834-2000 pada pasal 4.2.3.2 tentang pemilihan faktor air semen) mau tahu…lihat gambar 18.2
Gambar 18.2 Grafik Faktor air Semen terhadap kuat tekan
Masih binggungkan!! jika anda akan membuat 1 meter kubik berapa zak semen yang harus digunakan, sabar pembaca…………nanti akan kita tulis kok. Yang jelas semoga anda faham tulisan-tulisan saya di atas.
4.Agregat (Pasir dan koral)
Campuran yang terlalu banyak pasir walapun akan menjadikan beton halus akan tetapi kekuatannya sedikit berkurang, jika dibandingkan dengan campuran yang normal. Kekuatan akan semakin menurun jika ketika pencampuran menggunakan molen terlalu lama. Sebaliknya jika beton terdiri dari koral yang banyak, beton akan menjadi kasar akan tetapi kekuatanya mejadi lebih baik jika dibandingkan dengan beton yang menggunakan pasirnya lebih banyak.
Pembaca yang budiman tiba saatnya kita membicarakan proporsi campuran beton. Perencanaan campuran beton sesuai dengan syarat yang telah ditentukan akan menghasilkan beton yang optimal dari sisi kekuatan beton sendiri maupun biaya pembuatan beton. Persayaratan pencampuran beton yang baik sesuai dengan standart SNI telah ada gambaranya pada paragrap di atas. Beberapa data dari laboratorium diperlukan dalam membuatnya. Pada tulisan kali ini penulis dengan rendah hati belum bisa membahasnya semoga dalam kesempatan yang lain. Skope pembahasan penulis kali ini berdasarkan proporsi campuran yang sudah baku ditetapakan, walapun hasilnya akan menghasilkan beton dengan variasi kekuatan sesuai dengan keadaan pembuatanya dan asal dari agregatnya, tetapi memang badan yang terkait masalah beton ini sudah mengeluarkan beberapa komposisi campuran beton.
SNI telah Mengeluarkan "Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan” baca dan diunduh dulu ya….. unduh disini
Dari halaman 3 sampai dengan halaman 5 SNI tersebut akan anda dapati beberapa komposisi beton bervariasi dengan berbagai jenis kekuatan rencana beton.
Gambar 18.3 SNI 03-2834-2000 Halaman 3
Gambar 18.4 SNI 03-2834-2000 Halaman4
Gambar 18.5 SNI 03-2834-2000 Halaman5
Gambar 18.6 SNI 03-2834-2000 Halaman6
Gambar 18.7 Keterangan Singkatan SNI 03-2834-2000 Halaman 3 s~d 6
Tabel 18.8 Olah data dari variasi komposisi campuran beton pada SNI 03-2834-2000
Halaman 3 s~d 6
Halaman 3 s~d 6
KOMPOSISI CAMPURAN BETON | |||||||||
NO | KUAT BETON RENCANA | ||||||||
BAHAN | BERAT JENIS | VOLUME | PERB. VOL | ||||||
1 | 31,2 Mpa (K350) W/C=0,48 | SEMEN | 448 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1422 | m3 | 1 |
PASIR | 667 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4764 | m3 | 3,350 | ||
KERIKIL | 1000 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7407 | m3 | 5,208 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
2 | 28,4 Mpa (K325) W/C=0,49 | SEMEN | 439 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1394 | m3 | 1 |
PASIR | 670 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4786 | m3 | 3,365 | ||
KERIKIL | 1006 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7452 | m3 | 5,240 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
3 | 26,4 Mpa (K300) W/C=0,52 | SEMEN | 413 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1311 | m3 | 1 |
PASIR | 681 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4864 | m3 | 3,420 | ||
KERIKIL | 1021 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7563 | m3 | 5,318 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
4 | 24 Mpa (K275) W/C=0,53 | SEMEN | 406 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1289 | m3 | 1 |
PASIR | 684 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4886 | m3 | 3,435 | ||
KERIKIL | 1026 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,76 | m3 | 5,344 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
5 | 21,7 Mpa (K250) W/C=0,56 | SEMEN | 406 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1289 | m3 | 1 |
PASIR | 684 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4886 | m3 | 3,435 | ||
KERIKIL | 1026 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,76 | m3 | 5,344 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
6 | 19,3 Mpa (K225) W/C=0,58 | SEMEN | 371 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1178 | m3 | 1 |
PASIR | 689 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,4921 | m3 | 3,460 | ||
KERIKIL | 1047 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7756 | m3 | 5,453 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
7 | 16,9 Mpa (K200) W/C=0,61 | SEMEN | 352 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1117 | m3 | 1 |
PASIR | 731 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,5221 | m3 | 3,671 | ||
KERIKIL | 1031 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7637 | m3 | 5,370 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
8 | 14,5 Mpa (K175) W/C=0,66 | SEMEN | 326 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,1035 | m3 | 1 |
PASIR | 760 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,5429 | m3 | 3,817 | ||
KERIKIL | 1029 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7622 | m3 | 5,359 | ||
AIR | 215 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,215 | m3 | 1,512 | ||
9 | 7,4 Mpa (K100) W/C=0,87 | SEMEN | 230 | Kg | 3150 | Kg/m3 | 0,073 | m3 | 1 |
PASIR | 893 | Kg | 1400 | Kg/m3 | 0,6379 | m3 | 4,485 | ||
KERIKIL | 1027 | Kg | 1350 | Kg/m3 | 0,7607 | m3 | 5,349 | ||
AIR | 200 | Liter | 1000 | Kg/m3 | 0,2 | m3 | 1,406 |
Dari olah data SNI ini ternyata dihasilkan beberapa komposisi campuran beton dengan berbagi variasi kekuatan beton. Cara pembacaan tabel di atas adalah sebagai berikut :
Bbaris nomer 1 untuk menghasilkan beton dengan kuat tekan 31,2 Mpa (K350) W/C=0,48 diperlukan semen 448 kg, pasir 667 kg, koral/kerikil 1000kg dan air 215 kg atau liter. Dapat juga dengan perbandingan volume (ingat SNI membolehkan jika pekerjaan dalam skup kecil) dengan cara membuat takaran untuk masing-masing material beton, atau juga bisa dengan membuat takaran untuk semen, adapun material yang lain sesuai dengan perbandingan volume pada table di atas.
Dan perencanaan campuran beton inilah yang dimaksud penulis pada kesempatan ini. Pada kenyataanya para pelaksana pekerjaan rumah yang ada ditempat kita biasanya mencapur dengan perbandingan 1 semen :2pasir :3 koral, jika dibandingkan dengan olah data dari hasil SNI ini kandungan material betonnya lebih baik. Berarti yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemilihan material, dan bagaiman proses pengerjaan beton.
Bbaris nomer 1 untuk menghasilkan beton dengan kuat tekan 31,2 Mpa (K350) W/C=0,48 diperlukan semen 448 kg, pasir 667 kg, koral/kerikil 1000kg dan air 215 kg atau liter. Dapat juga dengan perbandingan volume (ingat SNI membolehkan jika pekerjaan dalam skup kecil) dengan cara membuat takaran untuk masing-masing material beton, atau juga bisa dengan membuat takaran untuk semen, adapun material yang lain sesuai dengan perbandingan volume pada table di atas.
Dan perencanaan campuran beton inilah yang dimaksud penulis pada kesempatan ini. Pada kenyataanya para pelaksana pekerjaan rumah yang ada ditempat kita biasanya mencapur dengan perbandingan 1 semen :2pasir :3 koral, jika dibandingkan dengan olah data dari hasil SNI ini kandungan material betonnya lebih baik. Berarti yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pemilihan material, dan bagaiman proses pengerjaan beton.
Semoga bermanfaat ya…
Catatan rumahdangriya :
Seluruh gambar dalam blog ini yang bukan merupakan karya rumahdangriya sepenuhnya hak cipta berada ditangan pembuatnya.
Rumahdangriya hanya menukilnya, walaupun mungkin sedikit ada perubahan dari gambar aslinya akan tetapi tidaklah mengeluarkan dari maksudnya.
Tulisan ini hanyalah sebagai sedikit pengetahuan tambahan atau setidaknya itulah harapan penulis. Melihat realita tukang pembuat rumah dilingkungan kita dalam proses pembuatan beton, maka semoga tulisan ini membawa perubahan ke arah yang lebih baik dengan dihasilkan beton yang lebih baik.
Tulisan ini tidaklah menafikan kemampuan para ahli, insinyur-insinyur dibidangnya yang telah dibekali pengetahuan dan perangkat laboratorium yang memadahi. Karena pembahasan dalam blog ini hanyalah sesuatu tentang rumah kita.